Senin, 10 November 2008

PESONA SENJA

Senja merona di tepi barat
Menatap semeru yang tak lagi berkabut
Jemari terlalu lemah untuk menuliskan pena
Lisan tak mampu lagi berkata
Masihkah ada hari, esok pagi ?
Hanya harap yang tersisa


Rupanya semua hampir sia-sia
Banyak yang terluka karena usia
Entah sampai kapan
Karena hati tidak lagi bisa berdusta
Semua dan semua…
Hanya akan berakhir di ujung senja….

Di manakah semesta saat aku menatapnya?
Hanya hujan yang menampar-nampar muka
Anginpun datang sekedar menyapa duka
Tak ada tempat berpijak selain gemuruh
Langit menjelma kaca kita yang retak
Lara cuaca, dingin membuncah

Namun kau harus pelangi, seperti katamu
Muncul sewaktu-waktu
Dan menyisakan warna birunya selalu
Dalam kamus sunyiku

Solo, 08 – 08 – 07

1 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Di Tanggapi