Sahabat...
(Editing dari sebuah karya yang lupa entah siapa pemiliknya)
Tulisan ini adalah goresan hati terdalamku untukmu
Sejak kristal senyum itu, kau beri untukku setulus jiwa
Sejak kau temani aku mengarungi dakwah ini
Sejak duka tertumpah untukku, dan semua beban kau bagi denganku
waktu bergulir berganti sms-mu menemani
Sejak semua duka, lara, kecewa, kesal jiwa ini tertawan juga untukmu
Sejak aku dan kamu saling me-robithohi satu dengan yang lain
Hingga akhirnya aku bersahabat denganmu..
Hingga akhirnya dengan mudah kubermanja ria denganmu, hanya denganmu..
Hingga akhirnya merasa satu bangunan yang saling menguatkan
Hingga akhirnya semua mengenalku sebagai orang tegar, tetapi berbeda denganmu..
Hingga akhirnya semua mengenalku sebagai orang hebat, tetapi berbeda denganmu..
Hingga akhirnya semua mengenalku sebagai orang biasa, tetapi berbeda denganmu
Hingga akhirnya semua mengenalku sebagai orang yg mengecewakan.
Tetapi berbeda denganmu..
Keterpurukan itu melandaku, ku tak dapat mencegahnya. .
Keterpurukan itu menjangkiti seluruh tubuhku,
Keterpurukan yang membuatku lemah sahabat
Keterpurukan yang membawa kebencian bagi yang lain
Siapa yang menyapu keluh kesahku waktu itu..??
Tak lain adalah dirimu
Siapa yang kuatkan aku waktu itu??
Tak lain adalah dirimu.
Siapa yang membuat ˜guyon tak bermutu itu??
Tak lain adalah dirimu
Siapa yang membuatku berpikir dua kali untuk menangis...? ?
Tak lain adalah dirimu.
Siapa yang menemaniku,saat yang lain meninggalkanku??
Tak lain adalah dirimu...
Siapa yang menemani ketika aku sakit..??
Tak lain adalah dirimuJika ku bahagia..
Kauizinkan aku menimpuk dan merangkulmu
Kauizinkan aku memukul bahumu yang tidak bisa dibilang kekar itu
Kauizinkan aku terbaring disampingmu
Jika aku berduka..
Kauizinkan aku sedikit bersandar dibahumu yang mungkin lelah menyanggaku
Kauizinkan aku merengek dan berbagi
Kauizinkan aku berteriak melepaskan ekspresi segalanya
Kauizinkan aku diam, lama, hingga engkau merasa tercuekin olehku
Kauizinkan aku dengan tingkah anehku yang lain
Denganmu kubisa jadi diriku sendiri..
Setelah tertumpuk permasalahan yang begitu padat
Sampai kesedihan yang biasa tak lagi kurasa berat
Sebentar koq sebentar saja aku berduka..
Sebentar koq sebentar tangis ini kan mereda
Sebentar koq sebentar saja aku lemah
Sebentar koq sebentar biarkan ku menjadi diriku
Lalu, buat apa berduka kalau masih ada yang sayang,
dan, dalam kalamNya, Laa Tahzan
dan, tangis bayi palestina lebih layak untuk didengar
dan, tangis pengemis depan Gramedia lebih layak dibuat syair
dan, kesedihan difable lebih layak dibuat sebuah lagu
dan, duka dan derita ini apakah duka menuju taqwa,
Sedang dari duka ini akan memberi kemudahan yang tak terkira
Nasehat yang mengalir dari bibirmu tentramkan jiwaku
Nasehat berbalut taqwa pancaran cinta kepadaNya.
Nasehat yang terkadang aku bosan untuk mendengarnya.
Nasehat yang terkadang buatku kesal dengan kata-katamu yang kaku
Nasehat yang membuatku terkadang malah membencimu
Tapi setelah beberapa detik kemudian,
kebencian itu berlipat kecintaanku padamu 2 kali lipat,
Egoisku, angkuhku, marahku, kesalku, kau tanggapi biasa saja
Tatapan mata kebencianku, kau tanggapi dengan kasih terpancar
Jujur, kadang-pun aku juga bosan dengar ceritamu yang ga lucu sama sekali
Jujur, kadang-pun aku ingin pergi, saat kau berkeluh kesah denganku
Jujur, kadang-pun aku kesal dengan sikapmu yang menurutku aneh.
Jujur, kadang-pun aku egois, lebih mementingkan yang lain daripadamu
dan aku pun tahu, kau kadang-kadang juga begitu bukan????
Walau itu hanya 1% dari 100% perjalanan persahabatan kita.
Kenangan itu teramat indah untuk dikubur..
cerita ini kan menjadi kisah klasik untukku dan untukmu
Walau buku harian ga bisa melukiskan betapa persahabatan kita indah
Dirimu yang keren tak mampu tergantikan walau dengan siapapun itu
perjuanganmu meluluhkanku untuk berbuat lebih daripada apa yang kau perbuat
perjuanganmu memang hebat sobat, kuakui itu, u really great person..
adakah aku bisa menjadi pejuang sepertimu hingga mahligai akhir kehidupan menjemputku. ..
Ku bukan seorang yang mudah jatuh cinta,Tetapi cinta ini akan selalu hidup dalam hatiku
Begitulah Syahadat dan bangunan ini, kuatkan cinta kita karena Ridho Illahi
Kusadari, perjuanganku belum berakhir
Kau berjuang, akupun berjuang
Karena kita sama sama pejuang,
Semoga ketebalan ukhuwah kita dipertemukan di surgaNya kelak.
Yang kau lakukan bukan semata-mata jihad, tapi double jihad
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Di Tanggapi